Selasa, 17 Juli 2012

kecewa





Dikecewakan Orang???
Ini Masalah Niat dan Perspektif…
Sering kali rasa sakit hati dan tak dihargai timbul karena kita berharap, meski tanpa mengatakannya, bahwa orang lain akan memberikan usaha yang sama dengan yang kita tunjukkan Masuk akalkah harapan ini??
Saat kita berbuat suatu kebaikan, beramal shalih, apakah kita melakukannya sambil memegang sebuah kalkulator seraya menghitung-hitung : “Aku mengerjakan X maka aku harap dia juga akan memberiku X. Aku lakukan smua Y ini, jadi mestinya dia tahu diri dan memberiku Y juga…” ?
Dengan niat melakukan amal shalih karena Alloh, seseorang tidak akan kecewa kalau manusia lain yang sudah mendapatkan jasanya kemudian “mengkhianatinya” atau tidak berterima kasih. Dengan beramal shalih hanya demi Alloh, maka seseorang tidak memiliki harapan kepada siapa pun selain Alloh Ta’ala dan Alloh Ta’ala tidak pernah mengecewakan kita bukan? Dengan kata lain, bila kita berharap kepada manusia, sedikit pula kemungkinan kita kecewa. Banyak berharap kepada Alloh, pasti tidak kecewa.
Bukan tak boleh berharap kepada manusia, namun dengan meletakkan harapan itu terutama kepada ganjaran dari Alloh semata, seorang manusia akan lebih terlindungi dari kemungkinan dikecewakan.
“Aaah…biarlah manusia mengecewakan saya, yang penting Alloh melindungiku dengan rahmah-Nya” sehingga hati kita tidak terlalu sakit dan kita bisa lebih sabar menghadapi berbagai ujian Alloh lainnya.
“Jadi, kalau begitu saya harus diam saja kalau ada orang yang tidak berakhlaq dan mengabaikan kebaikan yang berusaha saya lakukan untuknya??”
Di sini diskusinya sudah lain. Seseorang yang tidak pandai berterima kasih adalah orang yang tidak berakhlaq dan tidak beradab baik kepada sesama manusia. Di sinilah waktunya kita bertindak yakni melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar : menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah berbuat buruk. Ketika kita mengingatkan seseorang bahwa dia tidak tahu terima kasih, kita lakukan bukan karena kita sakit hati karena harapan-harapan kita yang dikecewakan tapi lebih karena kita tahu bahwa orang-orang seperti itu merugikan bukan saja orang lain tetapi juga dirinya sendiri.
Semoga kita bukan termasuk golongan orang-orang yang tidak tahu berterima kasih. Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar